Sumber :
pramukaria.com
@pramukapetung
24 Oktober 2019
Menaksir lebar
semisal lebar sungai, menjadi salah satu teknik kepramukaan yang mengasyikkan. Apalagi banyak cara
dan metode yang bisa digunakan untuk menaksir lebar. Untuk menaksir lebar para
pramuka bisa memilih metode perbandingan segitiga, segitiga siku-siku (45
derajat), 1/4 lingkaran, pengintaian menggunakan topi, dan metode lainnya. Dan
kali ini Blog Pramuka
Petung akan menguraikan cara menaksir lebar sungai dengan metode
perbandingan segitiga.
Menaksir sendiri
merupakan aktifitas “menentukan sesuatu (harga, banyaknya, jumlah, ukuran,
dan sebagainya) dengan kira-kira”. Dari pengertian itu menaksir lebar dapat
diartikan sebagai mengira-ngira lebar suatu obyek. Dalam kepramukaan banyak
jenis ketrampilan menaksir seperti menaksir tinggi, menaksir lebar, menaksir kecepatan, menaksir
kedalaman, menaksir berat, dan lain-lain.
Menaksir, termasuk menaksir
lebar, selain akan sangat berguna saat dipraktekkan dalam kegiatan di alam
terbuka pun termasuk salah satu materi dalam Syarat Kecakapan Umum terutama SKU Penggalang Ramu dan SKU Penggalang Terap
sebagaimana SK Kwarnas No. 198 Tahun
2011.
Melakukan Penaksiran Lebar dengan Metode Perbandingan Segitiga
Sebagaimana
disampaikan di awal tulisan, banyak metode dan cara yang bisa dilakukan untuk
melakukan penaksiran lebar. Salah satu metode menaksir lebar adalah dengan
menggunakan metode perbandingan segitiga. Cara ini dianggap lebih sistematis,
akurat, serta mudah. Sehingga selain hasil yang dihasilkan mendekati kenyataan,
pelaporan kinerja akan lebih sistematis serta memudahkan dalam penilaian dan
verifikasi ulang.
Untuk melakukan
penaksiran lebar dengan menggunakan metode perbandingan segitiga lihat gambar
dan langkah-langkah berikut ini:
Langkah-langkah
menaksir lebar sungai:
1.
Tentukan titik di
seberang sungai yang mudah diingat semisal terdapat pohon, batu, bangunan, atau
rumpun semak. Ini berguna saat nanti dilakukan pengintaian di langkah
selanjutnya. Namai titik itu sebagai titik "A".
2.
Tentutan titik
"B" yang sejajar dengan titik "A". Tandai titik
"B" dengan cara salah satu teman berdiri di atasnya atau dengan obyek
lain semisal tongkat yang ditancapkan.
3.
Tentukan titik
"C" sambil mengukur jaraknya (bisa dengan langkah atau tongkat)
dengan menyusuri tepi sungai. Jarak antara titik "B" dan
"C" terserah. Ingat, antara titik "A, B, dan C" harus
membentuk segitiga siku-siku dengan siku-siku berada di titik "B".
4.
Tandai titik
"C" sebagaimana cara menandai titik "B".
5.
Tentukan titik
"D" dengan cara berjalan kembali sejauh setengah dari jarak
"BC" sehingga "CD = 1/2 BC". Seumpama jarak BC adalah 8
meter maka jarak CD sejauh 4 meter. Ingat, antara titik "B, C, dan D"
harus merupakan garis lurus.
6.
Tentukan titik
"E" dengan cara berjalan ke arah kiri sehingga antara titik
"C", "D", dan "E" terbentuk segitiga siku-siku
dengan sudut siku-siku di titik "D".
7.
Saat berjalan menuju
titik "E" intai atau bidik titik "A" melewati titik
"C" sehingga antara titik "E", "C", dan
"A" terbentuk garis lurus. Jika telah terbentuk garis lurus
berhentilah dan tandai itu sebagai titik "E".
8.
Ukur jarak antara
titik "D" dan "E"
9.
Untuk menghitung
taksiran lebar sungai tinggal mengalikan dua jarak DE. Sehingga jika jarak DE
adalah 4,3 meter maka lebar sungai adalah 2 X 4,3 = 8,6 meter.
Sekarang tinggal
membuat laporan penaksiran lebar sungai seperti berikut:
Perbandingan Fleksibel
Di awal pembahasan
langkah-langkah penaksiran lebar sungai dengan metode perbandingan segitiga
dikatan bahwa metode ini bersifat fleksibel sehingga dapat menyesuaikan dengan
kondisi atau luas medan. Rumus metode ini memang fleksibel tidak harus "AB
= 2 x DE" namun rumus bisa juga dirubah menjadi:
§ "AB = DE"; di mana pada langkah ke-5 di atas, jarak CD
tidak setengah BC tapi jarak CD sama dengan jarak CD (Jika CD = 4 meter
maka BC = 4 meter). Ini bisa dipilih jika lokasi penaksiran luas atau
sungai yang diukur agak semepit.
§ "AB = 4 x DE"; di mana pada langkah ke-5 di atas, jarak
CD tidak setengah BC tetapi jarak CD adalah seperempat CD (Jika CD = 4 meter
maka BC = 2 meter). Ini bisa dipilih jika lokasi penaksiran sempit atau sungai
yang diukur sangat lebar.
§ Bahkan jika sungai yang hendak diukur lebih lebar lagi, mungkin
bisa menggunakan rumus "AB = 6 x DE"; "AB = 8 x
DE"; bahkan "AB = 10 x DE";
Namun menaksir lebar dengan menggunakan metode perbandingan
segitiga ini hanya bisa digunakan jika kondisi medan mendatar dan bukan
perbukitan yang naik turun. Jika demikian, sila gunakan metode menaksir lebar
yang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar